Momentum Perulangan

Waktu terus berputar dan tak pernah ada habisnya. Meskipun kita percaya kalau kiamat itu ada, tapi waktu akan selalu tersedia bagi kita yang ingin memperbaiki diri.

Kita mengenal beberapa moment tertentu sebagai waktu yang tepat untuk merefleksikan diri, mengevaluasi diri, mengintrospeksi diri. Tahun baru, ulang tahun, dan hari raya adalah beberapa contoh moment tersebut. Hari-hari tersebut adalah sebuah penanda awal yang baru, saat yang tepat untuk menjadi pribadi yang baru dan lebih baik. Semangat kita untuk melepaskan masa lalu dan melangkah meraih masa depan sering dimulai saat menginjak hari-hari seperti ini.

Patut kita sadari bahwa hal tersebut tidak terjadi hanya sekali. Kita menjumpai tahun baru setiap tahunnya, tentu saja. Melewatinya, meninggalkannya, dan menemuinya lagi. Inilah perputaran waktu, sebuah perulangan dalam periode. Kita melakukan aksi perubahan di moment awal periode seiring harapan adanya suasana yang baru dan segar. Mungkin kita termasuk pribadi yang memiliki semangat berubah ketika suasana ikut mendukung seperti ini. Meskipun tidak semua orang, tapi ada.

Namun, apakah itu artinya kita harus menunggu saat yang tepat untuk berubah? Harus menunggu tahun baru, misalnya?

Hal-hal besar adalah serangkaian hal-hal kecil. Moment perulangan yang besar juga merupakan serangkaian perulangan-perulangan kecil. Dalam satu tahun, kita punya dua semester. Tiap semesternya memiliki sebuah moment bernama awal semester. Betul? Tiap semester memiliki enam bulan, dimana setiap bulannya memiliki moment bernama awal bulan. Kupas terus menerus hal tersebut dan kita akan mendapati berbagai macam perulangan hingga pada satuan yang amat sangat kecil. Setiap minggu, setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap detik, setiap milisecond, setiap kedipan mata, setiap hembusan nafas, setiap detakan jantung, kita adalah pribadi yang baru. Pertanyaannya sekarang adalah kita ingin menjadi pribadi baru yang lebih baik, atau lebih buruk?

Kawan,
Jika memang momentum perulangan ini sangat berarti bagi kita untuk membangkitkan semangat ‘menjadi lebih baik’ ini, mengapa kita harus menunggu sampai awal tahun? Mengapa kita tidak memastikan sendiri momentum itu pada sesuatu yang lebih cepat. Karena yang patut kita sadari, sesungguhnya momentum perulangan untuk menjadi lebih baik itu selalu ada setiap saat dalam genggaman tangan kita. Tidak puas dengan masa lalu, lakukan yang lebih baik.

Apakah hari ini Anda sudah merasa menjadi pribadi yang lebih baik daripada hari kemarin?

Diterbitkan oleh

Lambertus Hermawan

Saya menyukai kegiatan menulis sejak kecil. Namun, hingga saat ini, saya masih berusaha keras untuk dapat menulis dengan baik dan benar. Saya juga suka membaca. Namun, sampai detik ini, saya masih berjuang untuk menjadikannya kebiasaan.

7 tanggapan untuk “Momentum Perulangan”

  1. setuju sekali mas lam..tak harus menunggu akhir taun/ awal taun untuk momentum perubahan supaya lbh baik

    itu mah setiap hari atuh ya harus lebih baik, supaya gak jadi orang yang tergolong merugi ya, amin..

    meski saya masih tergolong orang yang merugi

    Lambertus said:
    Asal tidak merugi selamanya. Sedikit banyak, sadar atau tidak, kita pasti juga memberikan manfaat bagi orang lain toh.

    Suka

  2. Tentu! Ayo berusaha…
    Jatuh itu biasa, yang membedakan adalah seberapa cepat kita bangkit…

    Lambertus said:
    Saya suka quote ini 🙂

    Suka

  3. memang betul “merubah diri janganlah di tunda2″… karena kita tidak pernah tahu kapan hembusan kita yang berulang ini akan berakhir….

    Lambertus said:
    Ya. Kita tak pernah tahu kapan saat itu akan tiba.

    Suka

  4. bila ada keberhasilanku hari ini, berarti diriku lebih baik dari kemarin.
    bila ada kegagalanku hari ini. kucari hikmahnya. kujadikan bekal pelajaran untuk esok hari. dan diriku menjadi lebih baik dari kemarin.

    apapun yang terjadi, diriku ‘terpaksa’ menjadi lebih baik dari kemarin. 🙂

    Lambertus said:
    Menjadi lebih baik itu sebuah keharusan.

    Suka

Tinggalkan Balasan ke Danni Moring Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.